Menjelaskan Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata

Menjelaskan Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata : Inilah artikel biologi terlengkap yang diambil dari rumah belajar indonesia, semoga dapat menjadi bahan untuk belajar kamu yang siap menjalani masa-masa ujian , semoga kamu dapat definisi dari artikel dibawah ini , dan dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dan kami juga merangkum beberapa artikel dari website yang berkualitas untuk kesempurnaan artikel kami ini , jika ada saran dari anda kami mohon partisipasinya untuk kesempurnaan website kami ini .

Hewan Invertebrata

Sistem Peredaran darah Pada Cacing

Cacing Annelida telah memiliki sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah tertutup merupakan peredaran darah yang mengalir kedalam pembuluh darah atau memiliki kapiler darah. Pada Annelida distribusi makanan menggunakan sistem peredaran darah yang masih sederhana. contoh Annelida adalah cacing tanah atau Pheretima sp.

Di daerah esofagus pheretima sp terdapat 5 cabang aorta yang berfungsi sebagai jantung. Bagian ini berhubungan dengan pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral dan kembali ke cabang aorta ke pembuluh darah ventral dan kembali ke cabang aorta melalui pembuluh darah dorsal.

Menjelaskan Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata
Menjelaskan Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata
Dari pembuluh darah dorsal dan ventral terdapat percabangan yang menuju usus. Pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 berlangsung melalui permukaan tubuh yang dilengkapi dengan kutikula tipis. Darah cacing tanah memiliki hemoglobin yang terdapat pada cairan darah.

Pertukaran gas tersebut dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah pertukran eksternal yaitu pertukaran antara gas O2 dan gas CO2 yang berangsung antara darah dan lingkungan di sekitar tubuh. Tahap kedua adalah pertukaran eksternal yakni pertukaran antara gas O2 dan gas CO2 yang berlangsung antara darah dan berbagai jaringan tubuh.

Sistem peredaran darah pada Arthropoda
Alat peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut dengan hemolimfa.

Arah aliran darah hemolimfa adalah:
Bila Jantung pembuluh berdenyut, hemolimfa terpompa mengalir melalui arteri, lalu masuk kedalam rongga tubuh, masuk jaringan-jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh-pembuluh kapiler, dari jaringan-jaringan tubuh akan kembali masuk ke jantung pembuluh melalui ostium.

Fungsi hemolimfa untuk mengedarkan zat-zat makanan kepada sel-sel.
Hemolimfa tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen. Dengan demikian darah Arthropoda hanya mengedarkan sari makanan. Oksigen dan karbondioksida diedarkan melalui sistem trakea yang memungkinkan oksigen dari lingkungan dapat mencapai jaringan.

Sistem Peredaran darah tertutup
Dinamakan sistem peredaran darah tertutup karena darah beredar di dalam pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Peredaran darah tertutup sederhana, contohnya pada cacing tanah.

SISTEM PEREDARAN DARAH ANELIDA

Alat peredaran darah cacing tanah berupa pembuluh darah punggung (dorsal) dan pembuluh darah perut (ventral) yang dihubungkan oleh pembuluh darah samping (lateral) serta embuluh kapiler.
Pembuluh darah samping pada segmen ke-7 sampai ke-11 terdiri atas 5 pasang lengkung aorta kelima pasang lengkung aorta inilah yang dianggap “Jantung cacing”.

Arah aliran darahnya:

Jika jantung dan pembuluh punggung berdenyut, darah akan mengalir menuju pembuluh perut dan pembuluh kapiler. Oksigen yang diserap kulit cacing secara difusi akan memasuki kapiler dan diikat heoglobin yang akan menuju pembuluh punggung untuk dipompakan keseluruh tubuh.


Pada cacing terdapat alat peredaran darah berupa jantung dan pembuluh darah. Fungsi jantung pada cacing sebagai berikut.

a.Memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
b. Menerima darah dari pembuluh darah.

Cacing tanah memiliki darah yang berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Di dalam pembuluh darah cacing terdapat:

a.Pembuluh darah dorsal
b.Pembuluh darah ventral
c.Pembuluh darah lateral batang saraf
d.Pembuluh darah pariental
e.Pembuluh darah bawah batang saraf

Sistem Peredaran Darah Pada Serangga

Sistem Peredaran Darah pada Cacing (Vermes)

Sistem gastrovaskuler atau juga sistem peredaran darah merupakan cara yang digunakan cacing untuk mengedarkan zat-zat dalam tubuhnya. Sistem gastrovaskuler dilakukan oleh cacing (pipih)Planaria, sedangkan sistem peredaran darah dilakukan cacing tanah.

Dalam sistem gastrovaskuler, alat-alat pencernaan makanan cacing Planaria juga berfungsi sebagai alat peredaran darah. Sistem gastrovaskuler ini mempunyai cabang yang banyak jumlahnya. Sehingga, peredaran
zat makanan ke seluruh tubuh berjalan lebih cepat.

Sementara itu, pada cacing tanah (Lumbricus terestris) memiliki sistem peredaran darah yang terdapat coelomb dengan alat peredaran darah, seperti pembuluh darah dan jantung. Pembuluh darah cacing
ini, terdapat tiga bagian, yakni pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut, dan pembuluh darah kapiler. Masing-masing pembuluh darah ini mempunyai fungsi yang beragam. Pembuluh darah punggung/dorsal berfungsi sebagai pengangkut darah supaya masuk ke jantung.

Pembuluh darah perut (pembuluh darah ventral) berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Sementara, antara pembuluh darah punggung/dorsal dan pembuluh darah perut dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Pembuluh darah kapiler ini terdiri atas 5 pasang lengkung aorta, yang berperan sebagai jantung. Peredaran darah pada cacing tanah dimulai dari jantung yang memompa darah menuju seluruh pembuluh darah. Darah yang diedarkan ini mengandung hemoglobin. Kemudian, darah menga lir kembali ke jantung dengan membawa zat sisa metabolisme. Karena darah beredar melalui pembuluh darah, maka sistem peredaran darah cacing tanah disebut sistem peredaran darah tertutup.

Sistem Peredaran Darah pada Serangga (Insecta)
Berbeda dengan cacing, sistem peredaran darah serangga tanpa melalui pembuluh darah. Maksudnya, peredaran darah pada serangga berupa sistem peredaran darah terbuka. Sebagai contoh, peredaran
darah pada belalang. Alat peredaran darah belalang meliputi jantung dan pembuluh darah.


Belalang memiliki jantung yang berbentuk tabung panjang dengan bagian-bagian gelembung pembuluh darah. Letak jantung belalang berada pada punggung, tepatnya di dalam bagian homosoel yang memanjang. Bagian tersebut disebut sinus. Sedangkan pembuluh darah besar (aorta) meninggalkan jantung bagian depan, belakang, dan seringkali bagian bawahnya. Kemudian pembuluh darah tersebut menjadi cabang-cabang yang membawa hemolimfa ke berbagai organ dan jaringan-jaringan tubuh. Hemolimfa adalah cairan yang tersusun
atas darah dan cairan interstisial.

Jantung akan memompa hemolimfa melalui pembuluh ke dalam sinus, sehingga terjadi pertukaran zat-zat antara hemolimfa dan sel. Hemolimfa kembali ke jantung melalui ostia, yang dilengkapi katup.Demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, darah tidak melakukan pertukaran oksigen (O2)
dan karbondioksida (CO2). Namun, pertukaran ini dilakukan melalui sistem trakea. Karena itu, darah hanya mengangkut zat makanan/sarisari

makanan.


Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka merupakan sistem peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak melewati pembuluh darah kapiler darah. Belalang memiliki sistem peredaran darah terbuka. Darah serangga berwarna biru karena mengandung pigmen respirasi hemosiani. Peredaran darah pada serangga tidak membawa oksigen dan karbon dioksida.

Peredaran darah pada serangga tergolong peredaran darah terbuka. Alat peredaran darah pada serangga berupa jantung pembuluh dan pembuluh aorta. Sistem peredaaran darah pada serangga berfungsi dalam zat makanan dan sisa metabolisme tubuh.

Itulah artikel Sistem Peredaran Darah Pada Invertebrata, artikel ini membahas tentang peredaran darah pada serangga dan cacing. semoga bisa bermamfaat bagi anda.

Mau Berlangganan Contoh Surat Terbaru dari Kami?