Menurut
bahasa, kata raja’ artinya pengharapan. Menurut istilah, raja’ adalah
mengharapkan rida, cinta, dan kasih dari Allah swt. Yakni dimasukkan kedalam
surga dengan penuh kenikmatan.
Sebagai
makhluk Allah yang lemah, tentunya ia menyadari bahwa dirinya mempunyai banyak
kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan dalam segala hal sehingga ia akan
menjadi tawaduk, rendah hati, dan tidak menyombongkan diri. Sebagai seorang
muslim, kiat harus menherti dan menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari
Allah, hidup dibumi Allah, dan kita kembali ke sisi Allah.
Contoh
Perilaku Raja’
Dalam
keseharian sebaiknya selalu berusaha agar seluruh kegiatan misalnya seorang
pelajar harus atau wajib di upayakan dengan serius, dengan semksimal mungkin,
karena manusia memiliki keterbatasan maka selaku orang mukmin berharap kepada
Allah merupakan suatu keharusan. Alasan yang normal adalah agar segala sesuatu
yang diharapkan itu mendapat rida-Nya sehingga dalam prosses perjalannya selalu
dibimbing dan dilindungi serta di arahkan kejalan yang sebaik-baiknya. Seperti
yang digambarkan dalam kisah nabi yunus, ketika beliau berada di dalam perut
ikan selalu menggantungkan hidupnya kepada Allah berharap agar di ampuni
kesalahannya.
Membiasakan
Perilaku Raja’ dalam Kehidupan Sehari-hari
Agar terbiasa
selalu berharap kepada Allah maka ketika menghadapi hal-hal yang sekirannya
memberatkan kehidupan kita. Misalnya di uji dengan kekurangan makanan,
penyakit, hilangnya keluarga dan lain sebagainya termasuk bagi para pelajar
mengalami kegagalan dalam ujian akhir semester atau ujian akhir nasional yang
lebih bijak dan aman bersabar, berdoa dan bertawakal, atas kejadian yang
menimpa tersebut. Dan harus menyakini segala sesuatu yang menimpa dan kelihatannya
merugikan umat manusia itu akan segera berlalu karena Allah pasti akan menolong
dan mengabulkan doa kita asal berharap betul dan didasari dengan penuh
ketulusan dan ikhlas.
Kalau pelajar
sudah memulai segala sesuatunya selalu berharap kepada Allah dan tidak Suuzan,
maka dalam kehidupan berikutnya akan terbiasa bersikap baik. Mulai sejak
dibangku sekolah agar ketika sudah keluar sekolah, bekerja, dan berkeluarga
kebiasaan baiknya akan dirasakan ringan dan tidak ada beban. Hal ini harus
dipahami betul bahwa putus asa itu hanya bagi orang kafir yang berhak
menyadangnya.
Demikian
Pengertian atau Contoh Hukum dan Perilaku Raja’. Semoga dapat bermamfaat.