Ciri-Ciri, Macam dan Proses Persilangan Dihibrid

Dalam Kehidupan sehari-hari kita menjumpai makhluk hidup yang beraneka ragam, bahkan tidak ada satupun dari makhluk hidup itu yang sama persis satu dengan lainnya. Anak yang dilahirkan dalam keadaan kembarpun ternyata masih dijumpai banyak perbedaan. Perbedaan ini muncul disebabkan oleh adanya perpaduan sifat-sifat yang diturunkan oleh induk. Dalam Ilmu Genetika (penurunan sifat) sifat induk yang diturunkan terdapat dalam gen yang dibawa oleh gamet/ sel kelamin. Nah bagaimana proses terjadinya penurunan sifat dari induk kepada keturunannya? Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari bahasan persilangan dihibrid berdasarkan prinsip-prinsip Hukum Mendel berikut ini!

Ciri-ciri persilangan Dihibrid:

Persilangan dengan memperhatikan dua sifat beda

Jumlah Gamet yang terbentuk pada setiap individu adalah 4 (2n)

Fenotip individu ditentukan oleh 2 macan sifat genetik

Dijumpai maksimal 16 variasi genotip pada F2

7 sifat kontras yang dimiliki ercis (Pisum sativum)

7 sifat kontras yang dimiliki ercis

Macam-Macam Gamet pada Persilangan Dihibrid
Macam-macam gamet pada persilangan dihibrid dapat ditentukan dengan menggunakan Bracket system.

Contoh cara menentukan gamet pada persilangan

1.    Genotip BbKk, maka gamet genotip tersebut adalah:

       Genotip BbKk

Macam gamet yang terbentu pada genotip dengan 2 sifat beda adalah 4 macam yaitu: BK, Bk, bK, bk



2.   Genotip HHLl (berambut hitam-lurus), maka gamet genotip tersebut adalah:

      Genotip HHLl

Macam gamet yang terbentuk pada genotip dengan 2 sifat beda  (HHLl) adalah 2 macam (HL dan Hl) namun jumlah gamet adalah tetap 4 (22)yaitu: HL, Hl, HL, Hl


Contoh Genotip Trihibrid: TtMmBb

    Contoh Genotip Trihibrid



Jadi macam gamet yang diperoleh untuk genotip TtMmBB  berjumlah 8 yaitu:

TMB, TMb, TmB, Tmb, tMB, tMb, tmB, dan tmb





Menentukan Jumlah Gamet
Jumlah gamet yang dihasilkan pada suatu genotip dapat ditentukan dengan rumus 2n, n: jumlah sifat beda

Jumlah gamet

Contoh:

1. Jumlah  gamet dari genotip BbKk (biji bentuk bulat – biji warna Kuning), memiliki 2 sifat beda/dihibrid

     jadi n=2 --> 2n = 22 = 4, yaitu: BK, Bk, bK, dan bk

2. Jumlah gamet dari genotip LLHh (rambut lurus  –warna hitam), memiliki 2 sifat beda/dihibrid,

     jadi n= 2  -->  2n = 22 = 4, yaitu: LH, Lh, LH, dan Lh meskipun macam gametnya hanya 2 yaitu LH dan Lh

3. Jumlah  gamet dari genotip BbKkTt (berbiji bulat- warna kuning-batang tinggi), memiliki 3 sifat beda/trihibrid,

     jadi n=3 --> 2n = 23 = 8 yaitu: BKT, BKt, BkT, Bkt, bKT, bKt, bkT, dan bkt



 Proses dan Hasil Persilangan Dihibrid
Saat Mendel melakukan persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat warna kuning (BBKK) dengan tanaman ercis berbiji kerut warna hijau (bbkk), ternyata semua keturunannya (F1) adalah tanaman ercis berbiji bulat warna kuning (BbKk). Ketika Mendel melanjutkan percobaanya dengan menyilangkan tanaman F1 dengan sesamanya diperoleh perbandingan fenotip sebagai berikut: 9/16 bulat kuning : 3/16 bulat hijau : 3/16 kerut kuning : 1/16 kerut hijau.

 Proses dan Hasil Persilangan Dihibrid

    F2

    f2

Dari hasil Persilangan sesama F1 (bulat kuning heterozigotik/BbKk) pada tanaman ercis  F2 diperoleh 16 variasi genotip. Perbandingan Fenotip:

9 bulat kuning : 3 bulat hijau : 3 kerut kuning : 1 kerut hijau








Mau Berlangganan Contoh Surat Terbaru dari Kami?