Menjelaskan Proses Pembentukan Sel Darah Pada Manusia : Inilah artikel biologi terlengkap yang diambil dari rumah belajar indonesia, semoga dapat menjadi bahan untuk belajar kamu yang siap menjalani masa-masa ujian , semoga kamu dapat definisi dari artikel dibawah ini , dan dapat memanfaatkannya sebaik mungkin dan kami juga merangkum beberapa artikel dari website yang berkualitas untuk kesempurnaan artikel kami ini , jika ada saran dari anda kami mohon partisipasinya untuk kesempurnaan website kami ini .
Sel-sel darah merupakan sel-sel hidup. Dalam darah terdapat dua lapisan dari darah yang didiamkan. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombositn (keping-keping darah atau sel pembeku darah). Di dalam darah juga terjadi pembentukan sel darah yang biasanya disebut Hematopoiesis.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.Menurut Bahasa kata hema berarti darah dan "Poiesis" yang artinya membuat. Hematopoisis juga sering disebut sebagai sel-sel batang hematopoieteic.Pada orang dewasa yang sehat,sekitar 1011-1012 sel-sel darah baru diproduksi setiap hari untuk mempertahankan tingkat tunak di sirkulasi perifer. Fungsi Hematopoisis adalah memoroduksi sel darah untuk mengganti sel yang rusak atau mati.
Pembentukan sel darah berlangsung dalam 3 tahap yaitu :
a. Pembentukan di saccus vitellinus
b. Pembentukan di hati,kalenjar limfe dan limpa
c. Pembentukan di sumsum tulang
Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa embrionik.
Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah semakin banyak terjadi pada sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang.
Sesudah lahir,semua sel darah dibuat pada sumsum tulang,kecuali limfosit yang juga dibentuk di kalenjar limfe,thymus,dan lien.
Pada orang dewasa,pembentukan sel darah diluar sumsum tulang (extramedullary hemopoiesis) masih dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami kerusakan atau mengalami fibrosis.
Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah.Tetapi sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali bagian proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel darah setelah usia mencapai 20 tahun.
Setelah usia 20 tahun,sel darah diproduksi terutama pada tulang belakang,sternum,tulang iga dan ilinium.
75% sel pada sumsum tulang menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan hanya 25 % sel darah merah (eritrosit).
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari lekosit.hal ini disebabkan oleh karena usia leukosit dalam sirkulasi lebih pendek (hanya beberapa hari ) sedangakan eritrosit (120 hari)
Dalam Proses Pembentukan sel darah, terdapat beberapa teori, yakni Teori Monofilatik:Teori ini menyatakan bahwa sel darah berasal dari satu sel induk. Dimana sel-sel mesenkim berubah menjadi hemohistioblast.Hemahistioblast dibagi menjadi dua yaitu:
Hemahistioblast bergranula (hemahitioblast myeloid) contohnya : mieloblast, eritroblast, megakarioblast.
Hemahistioblast tidak bergranula (hemohistioblast limfoid) contohnya : limfoblast, monoblast.
Yang kedua Teori Poifilektik yaitu Masing-masing sel darah mempunyai induk steam sel yang tertentu dan terpisah satu sama lain. Sel-sel mesenkim itu masing-masing : mieloblast, proeritrosit, eritroblast, megakarioblast, RES (Retikulo Endotelia Sytem). yang ketiga adalah teori Kombinasi yakni:
a. Duofilektik (oleh Erlich) : Sel Mesenkim mieloblast dan limfoblast
b. Triofilektik (Nargali) : Sel Mesenkim mieloblast, pronormoblast, limfoblast.
Masing-masing dari ketiga teori di atas, steam sel mengalami regulasi (pengaturan) dengan proliferasi dan deferensiasi menjadi Eritropoietin, Lekopoietein, Trombipoietin.
Itulah Artikel Menjelaskan Proses Pembentukan Sel Darah Pada Manusia, Semoga bisa bermanfaat bagi anda. dan juga bisa menambah wawasan anda.
Sel-sel darah merupakan sel-sel hidup. Dalam darah terdapat dua lapisan dari darah yang didiamkan. Lapisan atas berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupakan sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah putih), trombositn (keping-keping darah atau sel pembeku darah). Di dalam darah juga terjadi pembentukan sel darah yang biasanya disebut Hematopoiesis.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.Menurut Bahasa kata hema berarti darah dan "Poiesis" yang artinya membuat. Hematopoisis juga sering disebut sebagai sel-sel batang hematopoieteic.Pada orang dewasa yang sehat,sekitar 1011-1012 sel-sel darah baru diproduksi setiap hari untuk mempertahankan tingkat tunak di sirkulasi perifer. Fungsi Hematopoisis adalah memoroduksi sel darah untuk mengganti sel yang rusak atau mati.
Pembentukan sel darah berlangsung dalam 3 tahap yaitu :
a. Pembentukan di saccus vitellinus
b. Pembentukan di hati,kalenjar limfe dan limpa
c. Pembentukan di sumsum tulang
Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke-20 masa embrionik.
Dengan bertambahnya usia janin,produksi sel darah semakin banyak terjadi pada sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang.
Sesudah lahir,semua sel darah dibuat pada sumsum tulang,kecuali limfosit yang juga dibentuk di kalenjar limfe,thymus,dan lien.
Menjelaskan Proses Pembentukan Sel Darah Pada Manusia |
Pada orang dewasa,pembentukan sel darah diluar sumsum tulang (extramedullary hemopoiesis) masih dapat terjadi bila sumsum tulang mengalami kerusakan atau mengalami fibrosis.
Sampai dengan usia 5 tahun,pada dasarnya semua tulang dapat menjadi tempat pembentukan sel darah.Tetapi sum-sum tulang dari tulang panjang,kecuali bagian proksimal humerus dan tibia,tidak lagi membentuk sel darah setelah usia mencapai 20 tahun.
Setelah usia 20 tahun,sel darah diproduksi terutama pada tulang belakang,sternum,tulang iga dan ilinium.
75% sel pada sumsum tulang menghasilkan sel darah putih (leukosit) dan hanya 25 % sel darah merah (eritrosit).
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi 500 kali lebih banyak dari lekosit.hal ini disebabkan oleh karena usia leukosit dalam sirkulasi lebih pendek (hanya beberapa hari ) sedangakan eritrosit (120 hari)
Dalam Proses Pembentukan sel darah, terdapat beberapa teori, yakni Teori Monofilatik:Teori ini menyatakan bahwa sel darah berasal dari satu sel induk. Dimana sel-sel mesenkim berubah menjadi hemohistioblast.Hemahistioblast dibagi menjadi dua yaitu:
Hemahistioblast bergranula (hemahitioblast myeloid) contohnya : mieloblast, eritroblast, megakarioblast.
Hemahistioblast tidak bergranula (hemohistioblast limfoid) contohnya : limfoblast, monoblast.
Yang kedua Teori Poifilektik yaitu Masing-masing sel darah mempunyai induk steam sel yang tertentu dan terpisah satu sama lain. Sel-sel mesenkim itu masing-masing : mieloblast, proeritrosit, eritroblast, megakarioblast, RES (Retikulo Endotelia Sytem). yang ketiga adalah teori Kombinasi yakni:
a. Duofilektik (oleh Erlich) : Sel Mesenkim mieloblast dan limfoblast
b. Triofilektik (Nargali) : Sel Mesenkim mieloblast, pronormoblast, limfoblast.
Masing-masing dari ketiga teori di atas, steam sel mengalami regulasi (pengaturan) dengan proliferasi dan deferensiasi menjadi Eritropoietin, Lekopoietein, Trombipoietin.
Itulah Artikel Menjelaskan Proses Pembentukan Sel Darah Pada Manusia, Semoga bisa bermanfaat bagi anda. dan juga bisa menambah wawasan anda.