Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh

Ini adalah kisi-kisi soal biologi untuk UN 2014 , anda dapat mempelajarinya untuk bekal dalam mengikuti ujian.

Mekanisme pertahanan tubuh terjadi karena masuknya patogen atau antigen ke dalam tubuh dan tubuh akan melakukan respon meliputi produksi sel-sel atau zat kimia yang berfungsi untuk mempertahankan tubuh melawan pathogen. Responnya dibedakan menjadi dua macam, respon kekebalan Non-spesifik dan Spesifik

a.Respon Kekebalan Non-spesifik
Kekebalan non spesifik bekerja tanpa membeda-bedakan antigen tertentudan langsung memberikan respon ketika tubuh terpapar antigen.Kekebalan non spesifik disebut juga kekebalan bawaan atau alami, artinya kekebalan ini dimiliki seseorang sejak lahir dan sifatnya selalu bersiap menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh. Jika tubuh terpapar oleh benda asing maka yang akan merespon pertama kali adalah kekebalan non-spesifik ini. Kekebalan non-spesifik meliputi kekebalan eksternal dan internal.

Kekebalan eksternal
Kekebalan eksternal terdiri dari jaringan epitelium yang melindungi tubuh kita (kulit dan kelenjar mukus) beserta sekresi yang dihasilkannya, selain sebagai penghalang masuknya penyakit, epitelium tersebut juga menghasilkan zat-zat pelindung. Misalnya hasil sekresi kulit bersifat asam sehingga beracun bagi bakteri. Air ludah (saliva) dan air mata juga dapat membunuh bakteri. Mukus (lendir) menjebak mikroorganisme sehingga tidak dapat masuk ke dalam saluran pencernaan dan pernapasan.


Kekebalan internal
Kekebalan internal akan melawan bakteri, virus, atau zat-zat asing yang mampu melewati kekebalan eksternal. Kekebalan internal berupa rangsangan kimiawi yang melibatkan sel-sel fagositik, sel natural killer (sel pembunuh alami), protein anti mikroba yang melawan zat asing yang telah masuk dalam tubuh, serta peradangan (inflamasi) dan demam. Proses yang melibatkan sel-sel fagositik disebut proses fagositosis.

1.fagositosis


Selain proses fagositosis, kekebalan internal dapat berupa respon peradangan (inflamasi). Peradangan terjadi sebagai respon karena adanya kerusakan jaringan. Respon peradangan dapat menimbulkan tanda sebagai berikut :

-    Timbul warna kemerahan
Diakibatkan oleh membesarnya pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang rusak.

-    Timbul panas
Diakibatkan oleh semakin cepatnya laju aliran darah.

-    Terjadi pembengkakan
Diakibatkan oleh banyaknya cairan (dibawa aliran darah) yang masuk ke dalam jaringan yang rusak

-    Timbul rasa sakit
Diakibatkan jaringan yang membengkak menekan reseptor saraf, dan zat kimia yang dihasilkan di sekitar jaringan yang rusak menstimulasi saraf.
Berikut ini gambar proses peradangan:


b.    Respon Kekebalan Spesifik
Kekebalan ini dikatakan spesifik karena hanya bekerja spesifik terhadap antigen tertentu, dan disebut juga sebagai kekebalan adaptif yang artinya respon kekebalan ini terjadi jika ada antigen tertentu yang merangsangnya.Berdasarkan cara perolehannya kekebalan ini disebut juga kekebalan buatan atau adaptif karena kekebalan baru akan terbentuk setelah dipicu oleh antigen dari luar. Kekebalan spesifik akan bekerja jika kekebalan non spesifik tidak berhasil mengatasi antigen.Kekebalan spesifik dapat diperoleh secara aktif maupun pasif. Kekebalan spesifik dikatakan aktif jika kekebalan dibentuk oleh tubuh secara aktif akibat rangsangan antigen tertentu sehingga tubuh membentuk antibodi.Kekebalan ini dapat sengaja dibentuk dengan cara memasukkan antigen tertentu(disebut vaksin). Masuknya vaksin ke dalam tubuh akan mengaktifkan sel B plasma yang sesuai untuk mensekresikan antibodi. Contohnya adalah vaksinasi atau imunisasi (BCG (TBC), DPT, cacar, dll). Kekebalan spesifik dikatakan pasif karena kekebalan yang diperoleh dari pemberian antitoksin atau antibodi dari luar tubuh. Antibodi dapat diperoleh dengan cara menyuntikkan antigen tertentu ke hewan yang sesuai dan akan terbentuk antibodi dalam tubuh hewan yang selanjutnya diambil dan disuntikkan kepada manusia. Pengambilan antibodi dari darah hewan dilakukan dengan mengekstrak darah yang telah mengandung antibodi.Kemudian antibodi tersebut dimasukkan ke dalam tubuh manusia.

Berdasarkan sel yang terlibat dalam mekanisme, kekebalan adaptif dibagi menjadi dua, yaitu kekebalan humoral dan kekebalan yang diperantai sel (cell mediated immunity).

Kekebalan Humoral
RRespon kekebalan humoral adalah respon kekebalan yang diperantarai antibodi (antibody mediated immunity) bukan diperantarai sel. Kekebalan ini bekerja ketika ada antigen di luar sel atau dipermukaan sel. Sel-sel yang berperan dalam kekebalan humoral adalah limfosit B atau sel B yang berasal dari stem sel . Fungsi utamanya adalah mempertahankan kondisi tubuh dari infeksi bakteri, virus dan melakukan netralisasi toksin. Dibuat di sumsum tulang yaitu stem sel yang sifatnya pluripotensi (pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang(Bone Marrow).  Limfosit B menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu : limfosit B plasma memproduksi antibodi, limfosit B pembelah menghasilkan limfosit dalam jumlah banyak secara cepat, limfosit B memori mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh.

Kekebalan yang Diperantarai Sel (The Cell Mediated Immune Response)

Kekebalan yang diperantarai sel merupakan respon kekebalan yang melibatkan sel. Kekebalan ini bekerja ketika antigen berada di dalam sel. Sel yang berperan di dalam imunitas seluler adalah limfosit T atau sel T. Limfosit T menyerang sel yang terinfeksi antigen. Fungsi utama sistem imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri, virus , jamur dan patogen lain. Sel Limfosit Tsetelah teraktivasi akan mematikan mikroorganismedengan cara menyerang sel-sel tubuh yang terifeksi. Sel Limfosit juga bereaksi terhadap antigen yang spesifik.

Ketika suatu patogen menginfeksi tubuh pertama kalinya, setiap antigen yang terdapat pada permukaan sel patogen tersebut akan menstimulasi satu sel limfosit T untuk membelah (proliferasi) membentuk klon. Beberapa klon akan menjadi
sel-sel memori yang tetap bertahan dalam tubuh untuk mempersiapkan respon kekebalan sekunder bila terjadi infeksi lagi oleh patogen yang sama. Klon yang lainnya akan berkembang menjadi salah satu dari tiga jenis sel T.

Jika tubuh terpapar oleh suatu antigen, maka akan terjadi respon kekebalan. Jika antigen terpapar untuk yang pertama kalinya maka akan membangkitkan respon kekebalan primer, dan paparan selanjutnya dengan antigen yang sama setelah beberapa waktu, maka tubuh akan memunculkan respon kekebalan sekunder.Respon kekebalan sekunder yang muncul bersifat lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih efektif daripada respon sebelumnya.Hal itu disebabkan sistem kekebalan telah siap terhadap antigen karena sel-sel memori bersiap melawan antigen. Sel-sel memori ini yang pada akhirnya akan menimbulkan memori imunologis.

Semoga Bermamfaat

kata kunci : artikel kesehatan tubuh, gambar anggota tubuh, organ tubuh, organ tubuh manusia, suhu tubuh normal

Mau Berlangganan Contoh Surat Terbaru dari Kami?